Blogger Widgets
WELCOME TO MY BLOG MY NAME IS ANNISA SETIYANA WELCOME TO MY BLOG MY NAME IS ANNISA SETIYANA WELCOME TO MY BLOG KIMIA UNSUR

Rabu, 20 Januari 2016

Golongan VI A



Golongan VI A
(Sifat Fisik, Sifat Kimia, Pembuatan, Kelimpahan di Alam, Kegunaan)
Lambang Unsur : O S Se Te Po
Cara menghafal : Orang Semarang Seneng Telo Pohong
     1.     SIFAT FISIK
a.    Oksigen
 Kenampakan dan sifat : gas, non logam
·         Nomor atom : 8
·         Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2s4
·         Massa atom relative : 15,9944 g/mol
·         Jari-jari atom : 60 pm
·         Massa Jenis : 1,429 g/L
·         Titik Didih : -182,9°C
·         Titik Leleh : -218,9°C
·         Energi Ionisasi : 1314 kJ/mol
·         Keelektronegatifan : 3,44 (skala Pauling)
·         Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C
b.    Sulfur
Kenampakan dan sifat : padat, non logam
·     Nomor atom : 16
·     Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4
·     Massa atom relative :  32.065(5) g/mol
·     Jari-jari atom : 105±3 pm
·     Massa Jenis : 2,07 gram / cm3
·     Titik Didih : 717, 82 K
·     Titik Leleh : 388.36 K
·     Energi Ionisasi : 999.6 kJ·mol−1
·     Keelektronegatifan : 2.58  (skala Pauling)
c.    Selenium
Kenampakan dan sifat : Padat, non logam
·         Nomor atom : 34
·         Konfigurasi elektron : [Ar]3d10 4s2p4
·         Massa atom relative : 78,96 g/mol
·         Jari-jari atom : 120 Å
·         Massa Jenis :  4,79 g/cm3
·         Titik Didih : 958 K
·         Titik Leleh : 217,01°C
·         Energi Ionisasi : 975,2 kJ/mol
·         Keelektronegatifan : 2,55 (skala Pauling)
·         Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C
·         Bilangan Oksidasi -2, 4, 6
d.    Polonium
·         Kenampakan dan sifat     :         padat, metalloid
·         Nomor atom                  :         84
·         Konfigurasi elektron      :         [Xe] 6s2 4f14 5d10 6p4
·         Massa atom relative      :         209 g/mol
·         Jari-jari atom               :         67 (+6) pm
·         Massa jenis                   :         9,3 g/cm3
·         Titik didih                     :         962ºC
·         Titik leleh                     :         254ºC
·         Energi ionisasi              :         -
·         Keelektronegativan       :         2,0 e
·         Densitas                       :         9,4 g/cm3
·         Bilangan oksidasi  :         +2, +4

         2.    SIFAT KIMIA
Sifat Fisika
Oksigen
(O)
Belerang (S)
Selenium (Se)
Telurium (Te)
Polonium
(Po)
Nomor Atom
8
16
34
52
84
Nomor Massa (g/mol)
15,999
32,06
78,96
127,60
210
Konfigurasi Electron
[He]2s2p4
[Ne]3s23p4
[Ar]3d103sp23p4
[Kr]4d105s25p4
[Xe]4f145d106s26p4
Kelimpahan Di Kulit Bumi (ppm)
464.000
260
0,05
0,001
2 X 1010
Jenis
Nonlogam
Nonlogam
Nonlogam
Metaloid
Metaloid
Wujud (25ºC)
Gas
Padatan
Padatan
Padatan
Padatan
Densitas (g/cm3) Pada 20ºC
0,001429
2,07
4,79
6,24
9,4
Jari-Jari Atom (pm)
65
109
122
142
153
Jari-Jari Ion (pm)
140 (-2)
29 (+6)
50 (+4)
97 (+4)
67 (+6)
Keelektronegativan (eV)
3,44
2,58
2,55
2,1
2,0
Titik Didih ºC
-182,96
444,7
684,9
1261 (989,9ºC)
962
Titik Lebur  ºC
-218,4
115,21
217/494 K
722.66 K (448,51ºC)
254
Energy Ionisasi Pertama (kJ/mol)
3387
2250
2044
1794
-
Toksisitas
Non-Toksik
Non-Toksik
Senyawanya Sangat Toksik
10 mg/m3
Sangat Radioaktif
Bilangan Oksidasi
-2, -1
-2, +4, +6
-2, +4, +6
-2, +4, +6
+2, +4
Afinitas Elektron
1,461
2,077
2,021

       Keterangan
1.     Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah Densitas atom dari atas ke bawah semakin bertambah Energy ionisasi dari atas ke bawah semakin berkurang
2.    Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah
3.    Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah
4.    Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin berkurang
5.    Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
6.    Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau heksavalen
7.    Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
8.    Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hydrogen dengan kecenderungan semakin kebawah semakin kuat
9.    Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak sedap
10.  Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.
        3.    PEMBUATAN

           a.    Oksigen
Dalam teknik :
1)      Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa
                      Katoda anoda
2)      Destilasi bertingkat (lihat pembuatan gas nitrogen)
-          Dalam Laboratorium :
1)      Pemanasan kalium klorat dengan katalisator batu kawi (MnO2)
2)      Pemanasan peroksida
3)      Pemanasan garam-garam nitrat
b.    Sulfur
1.     Proses Frasch, cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
2.    Proses Claus, pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air.
3.    Pemanasan Pirit, pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS.
c.    Selenium
Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat). Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.  
d.    Telurium
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
e.    Polonium
Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat.
          4.    KELIMPAHAN DI ALAM
a.    Oksigen
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.
b.    Sulfur
Sebagian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam sulfat. Belerang tersebar luas di alam. Bisa didapatkan langsung berupa belerang atau berbentuk senyawa.Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran
c.    Selenium
Selenium ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari pengolahan bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang utama tanaman asam sulfat. Lumpur tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana untuk memperoleh selenium gratis.
d.    Telurium
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.
e.    Polonium
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Dalam bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya sekitar 0.2% dari radium. Para ahli menemukan bahwa ketika menembak bismut alam (209bi) dengan neutron, diperoleh 210bi yang merupakan induk polonium.
           5.    KEGUNAAN
a.    Oksigen
Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan gas ini, rata - rata setiap kali kita bernafas membutuhkan sekitar 2 liter oksigen. Di bidang Industri oksigen digunakan pada pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka  (tanur oksigen); saat dicampur dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan; untuk membuat methanol, etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk pencairan tembaga, seng, dan sebagainya; di pabrik kertas oksigen digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan pemurnian limbah.
b.    Sulfur
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.   Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.
c.    Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
d.    Telurium
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar.
e.    Polonium
Ø  Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa.
Ø  Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi.
Ø  Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi muatan -muatan listrik .
Ø  Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik pada satelit angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar