Unsur-Unsur Kimia
Unsur Golongan IA
(Sifat Fisik, Sifat Kimia, Pembuatan, Kelimpahan di Alam, Kegunaan)
(Sifat Fisik, Sifat Kimia, Pembuatan, Kelimpahan di Alam, Kegunaan)
Dalam Sistem Periodik Unsur,
unsur-unsur yang terletak pada golongan IA yaitu litium(Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr) disebut logam alkali.
H Li Na Kr Rb Cs Fr
Dapat di hafal dengan cepat melalui pembuatan
jembatan pengingat dengan kalimat HeLiNa Karo Rubidium CS friends
1.
SIFAT FISIK
2.
SIFAT KIMIA
Logam
alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif
dibanding logam golongan lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya
terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur
golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, kereaktifan logam
alkali makin bertambah seirng bertambahnya nomor atom.
3.
PEMBUATAN
A.
Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3).
Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4
pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini
kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq)
―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah
dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan
dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq)
―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini
yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan
volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan
titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis
Li adalah sebagai berikut
Katoda :
Li+ + e ―→ Li
Anoda
: 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis
berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi
menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk
dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses
selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang
kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
B.
Elektrolisis Natrium
Gambar Logam Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan
NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell.
Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC
menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari
grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis
berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap
dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada
anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2
C.
Metode reduksi
Gambar Logam
Kalium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis
karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam
larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium,
dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Gambar Logam sesium
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan
mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L +
NaCl (L=
kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang
keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga
terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan
bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis
bereaksi.
Gambar Logam Rubidium
4.
KELIMPAHAN DI ALAM
·
Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl)
yang terdapat dalam air laut, dalam entuk sendawa Chili NaNO3, trona
(Na2CO3.2H2O), boraks (Na2B4O7.10H2O)
dan mirabilit (Na2SO4).
·
Kalium didapat sebagai mineral silvit (KCl),
mineral karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2).
Selain dari kalium juga terdapat dalam air laut.
·
Unsur rubidiumm dan sesium dihasilkan sebagai
hasil samping proses pengolahan litium dari mineralnya.
5.
KEGUNAAN
Natrium merupakan salah satu
logam alkali yang dimanfaatkan untuk pembuatan lampu. Lampu ini dikenal dengan
nama lampu natrium.
Lampu natrium umumnya digunakan sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya.
Lampu natrium ditandai dengan warna kuning cemerlang yang mampu menembusi
kabut. Dibanding
logam murninya, senyawa-senyawa yang dibentuk dari logam alkali lebih banyak
dimanfaatkan.
Natrium klorida (NaCl), merupakan
bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH, Na2CO3. Natrium
hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan sabun,
kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan belerang,
dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan untuk
menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam
beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada
reaksi hidrolisis. K2CrO4, indicator dalam titrasi
argentomeri. K2Cr2O7, zat pengoksidasi
(oksidator). KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan. Kalium nitrat
(KNO3), bahan mesiu, bahan pembuat HNO3. K-sitrat, obat diuretik dan saluran kemih.
K-hidrogentartrat, bahan pembuat kue (serbuk tartar).